1. Taman Nasional Gunung Rinjani
Taman
Nasional Gunung Rinjani adalah
salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan pegunungan dan savana yang
terletak di pulau lombok, Nusa Tenggara Barat. Taman ini ditetapkan
sebagai kawasan Nasional melalui surat
keputusan kehutanan.
2. Taman Nasional Kelimutu
Taman Nasional Kelimutu terletak di Flores, Indonesia. Taman
nasional ini terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung dengan Gunung Kelibara (1.731 m) sebagai
puncak tertinggi. Gunung Kelimutu, terdapat Danau yang juga merupakan tempat dari Taman
Nasional Kelimutu.
Di dalam Taman Nasional Kelimutu, terdapat arboretum, hutan
kecil seluas 4,5 hektare yang mewakili koleksi keanekaragaman flora di daerah tersebut. Di sana
terdapat 78 jenis pohon yang dikelompokkan ke dalam 36 suku. Beberapa koleksi
flora yang merupakan endemik Kelimutu adalah
uta onga (Begonia kelimutuensis), turuwara (Rhododendron renschianum),
dan arngoni (Vaccinium varingiaefolium). Argoni yang berbunga kecil
putih dan akan berubah menjadi hitam ketika matang, diyakini masyarakat
setempat sebagai makanan para dewa.
3. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah Taman
Nasional di Jawa Timur, Indonesia yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman yang bentangan barat-timurnya sekitar 20-30 kilometer dan utara-selatannya sekitar 40 km ini ditetapkan sejak
tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.
Di kawasan ini terdapat kaldera lautan pasir yang luasnya ±6290
ha. Batas kaldera lautan pasir itu berupa dinding terjal, yang ketinggiannya
antara 200-700 meter.
4. Taman Nasional Karimunjawa
Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 22
pulau yang terletak di Laut Jawa, mempunyai luas
111.625 Ha. Taman Nasional Karimunjawa ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut
melalui SK Menhut No.123/Kpts-II/1986 kemudian pada tahun 1999 melalui
Keputusan Menhutbun No.78/Kpts-II/1999 Cagar Alam Karimunjawa dan perairan
sekitarnya seluas 111.625 Ha diubah menjadi Taman Nasional dengan nama Taman
Nasional Karimunjawa. Tahun 2001 sebagian luas kawasan TN Karimunjawa seluas
110.117,30 Ha ditetapkan sebagai Kawasan Pelestarian Alam Perairan dengan
Keputusan Menhut No.74/Kpts-II/2001.
Permasalahan yang menonjol dalam mengelola kawasan ini adalah
perlindungan ekosistem perairan laut. Hal ini disebabkan karena kawasan
Karimunjawa adalah salah satu
dari tiga pusat perikanan yang diandalkan di Jawa Tengah, dan fakta bahwa
sebagian besar penduduknya yang berjumlah lebih dari 8.800 jiwa adalah nelayan
yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya perikanan. Oleh karena itu sumber
daya perikanan menjadi andalan dalam pengembangan perekonomian di kawasan ini.
Permasalahan timbul disebabkan karena dalam memanfaatkan sumber daya perikanan
yang cenderung berlebihan (over fishing) terutama pada jenis ikan
pelagis kecil, usaha penangkapan ikan yang merusak ekosistem terumbu karang
yaitu dengan pengguna sianida maupun
jaring yang merusak terumbu karang.
5. Taman Nasional Wasur
Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah
terbesar di papua dan sedikit
terganggu oleh aktivitas manusia. Biodiversitasnya
membuat taman ini dijuluki sebagai "Serengeti Papua". Sekitar 70% dari luas wilayah ini
terdiri dari sabana, sementara vegetasi lainnya merupakan hutan rawa-rawa,
hutan monsoon, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan sagu. Taman yang
dominan meliputi spesies mangrove, terminalia dan melaleuca.
6. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah Taman
Nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha; Lorentz
merupakan taman nasional terbesar di Asia
Tenggara.
Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat
tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman
nasional ini diterima sebagai situs
Warisan Dunia UNESCO.
Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi
pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional
Lorentz yang terdiri dari
sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang
berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini.
Dari tahun 2003 hingga kini, WWF -Indonesia Region
Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional
Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman
Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan
Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.
Nama Taman Nasional ini
diambil dari seorang penjelajah asal Belanda,Hendrikus Albertus Lorentz ,yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan
ekspedisinya yang ke-10 di Taman
Nasional ini.
7. Taman Nasional Wakatobi
Taman
Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di
Indonesia, yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi
Tenggara. Taman nasional ini
ditetapkan pada tahun 2002, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut
keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu
posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di
taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah
permukaan air laut.
8. Taman Nasional Gunung Leuser
Taman Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu
Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara
administrasi pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatra
Utara. Provinsi Aceh yang
terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang
terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3404
meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini meliputi ekosistem
asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas
hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan
rekreasi.
Taman Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi
yaitu : a. perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan
secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
9. Taman Nasional Batang Gadis
Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) adalah sebuah taman
nasional di Kabupaten Mandailing, Natal (Madina), Sumatera Utara, terletak di 99° 12’ 45" BT sampai dengan 99° 47’
10" dan 0° 27’ 15" sampai dengan 1° 01’ 57" LU dan secara
administrasi wilayah ini dikelilingi 68 desa di 13 kecamatan di Kabupaten
Mandailing Natal. Nama taman nasional ini berasal dari dari nama sungai utama
yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, sungai
batang gadis.
TNBG meliputi kawasan seluas 108.000 hektare atau 26% dari total
luas Madina yang terletak pada ketinggian 300 s/d 2.145 meter di atas permukaan
laut dengan titik tertinggi puncak Gunung Sorik Marapi.
Tujuan pembentukan taman nasional adalah untuk menyelamatkan
satwa dan habitat alam. TNBG juga sebagai simbol pengakuan nilai-nilai kearifan
lokal dalam mengelola hutan.
Salah satu kearifan tradisional masyarakat setempat ini
dibuktikan dengan lubuk larangan atau naborgo-borgo atau harangan rarangan atau
hutan larangan, merupakan beberapa contoh kearifan lokal yang hingga kini masih
lestari.
10. Taman Nasional Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang terletak di semenanjung barat
daya provinsi Kalimantan Tengah.
Secara geografis
taman nasional ini terletak antara 2°35'-3°20' LS dan
111°50'-112°15' BT meliputi wilayah Kecamatan Kumai di Kotawaringin
Barat dan kecamatan-kecamatan Hanau
serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.
Taman Nasional
Tanjung Puting dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, salah satu
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
(PHKA) Kementerian Kehutanan.
Taman Nasional ini memiliki beberapa tipe ekosistem, yaitu hutan
tropika dataran rendah, hutan tanah kering (hutan kerangas), hutan rawa air
tawar, hutan rawa gambut, hutan bakau atau mangrove, hutan pantai, dan hutan
sekunder.